6 Adab Bertamu Dan Menerima Tamu Yang Penting Diketahui Menurut Islam


Sebagai makhuk sosial adakalanya manusia menjadi tamu adakalanya menjadi tuan rumah. Ketika menjadi tamu kadang seseorang mengganggu privacy tuan rumah bahkan melanggar etika.

Jika kebiasaan sembarangan ini dibiarkan akan melanggar norma bahkan bisa melanggar HAM. Baca juga, Norma - Norma Sulit Diterapkan Tanpa Suri Tauladan.

Syukurlah Qur'an dan Hadist telah mengaturnya supaya manusia bisa saling menghargai dan tidak mengganggu privacy masing - masing orang.



Al-Qur'an menerangkan jika berkunjung /menjadi tamu ke rumah seseorang harus seizin pemilik rumah. Ketika sudah diizinkan berkunjung maka jangan berlama - lama karena akan mengganggu tuan rumah. Setelah berkunjung selesai sesuai dengan maksud dan tujuan maka, janganlah memperpanjang percakapan melainkan segeralah pulang sebagaimana firman Allah SWT

"Wahai orang - orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah - rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak makanannya. Jika kamu dipanggil masuklah dan apabila kamu selesai makan keluarlah tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar." (QS. Al Ahzab :53) 
 
Adakalanya tamu menginap dan bisa menyusahkan tuan rumah jika tamu tidak tahu aturan. Jika bertamu sudah lebih 3 hari tidak dianggap tamu lagi melainkan sedekah, dan tamu pun mestinya tahu diri tidak harus dilayani. Tamu yang sudah lebih dari 3 hari semestinya bisa beradaptasi dengan baik saling membantu di rumah tuan rumah. Berdasarkan Hadits Rasulullah mengatur menginap tidak lebih dari 3 hari.

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka hendaklah memuliakan tamu. Jatah harinya satu hari malam dan bertamu selama 3 hari. Lebih dari itu berarti sedekah. Janganlah ia terus tinggal hingga menyusahkan tuan rumah (HR Bukhari dan Muslim)

Oleh karenanya supaya manusia bisa saling menghargai dan tidak mengganggu privacy masing - masing orang maka, adab bertamu yang diatur dalam Islam adalah sbb:
  1. Harus minta izin dan mengucapkan salam hingga 3 kali
  2. Jika tidak diizinkan bertamu pulanglah jangan marah - marah memaksakan kehendak dan merasa tersinggung.
  3. Jika tidak bisa bertemu dengan seseorang ketika ingin bertamu maka janganah mencoba untuk memasuki rumah tersebut sebelum pemilik rumah ada dan memberi izin.
  4. Mendatangi pintu ketika ingin bertamu hendaknya disebelah kanan atau kiri pintu bukan menghadap ke depan pintu karena tidak sopan.
  5. Jangan memperpanjang percakapan segera pulang jika urusan sudah selesai karena dapat mengganggu tuan rumah.
  6. Jika ingin menginap usahakan jangan lebih dari 3 hari sehingga menyusahkan tuan rumah.
Hal - hal ini dapat dijelaskan Firman Alah SWT dan Hadits Rasulullah SAW

"Wahai orang - orang yang beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian agar kalian selalu ingat (QS. An-Nur : 27)

Dan jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembalilah! Maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nur : 28)

"Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu masuklah dan jika tidak maka pulanglah" (HR Bukhari dan Muslim)

"Apabila kamu memasuki suatu rumah hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya yang berarti kamu memberi salam kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik disisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat - ayatNya agar kamu mengerti". (QS. An-Nur :61)

"Adalah Rasulullah SAW apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapi wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamualaikum" (HR Abu Dawud)